KURSUS NARASI ANGKATAN XVII

Fri, 24 November 2017

Jakarta, 5 Januari 2018 – 16 Maret 2018

Liputan Panjang, Liputan Mendalam

SILABUS

KURSUS NARASIANGKATAN XVII

Jakarta, 5 Januari 2018 – 16 Maret 2018

 

Kelas ini dirancang buat wartawan mahasiswa di Jakarta yang ingin belajar liputan mendalam, liputan panjang serta memahami gangguan yang diciptakan internet terhadap media. Tujuannya, bila kelak mereka masuk ke dunia media, mereka siap dengan upaya meningkatkan mutu jurnalisme Indonesia.

Isinya 10 sesi, setiap Jumat 14.00-16.00 di daerah Cikini, Jakarta. Acara mingguan dibuat agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar, membaca, dan mengerjakan pekerjaan rumah di sesela kesibukan belajar.

Kelas ini ditekankan pada diskusi dan latihan. Andreas Harsono, peneliti Human Rights Watch serta anggota International Consortium of Investigative Journalists, akan mengampu kelas ini. Diskusi-diskusi melibatkan beberapa pembicara tamu Lexy Rambadetta (Jakartanicus), Step Vaessen (Al Jazeera), dan Fahri Salam (Tirto). 

Lokasi

Kekini, Jl. Cikini Raya 45, Menteng

Jumat, 5 Januari 2018

Perkenalan, pembicaraan silabus dan membahas “Sepuluh Elemen Jurnalisme” dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di Jakarta.

Bacaan: “Sembilan Elemen Jurnalisme” dan “Internet, verifikasi, jurnalisme dan demokrasi” (resensi buku The Elements of Journalism serta Blur karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). 

Jumat, 12 Januari 2018

Tak ada hukum dalam menulis. Namun menulis punya perkakas, tepatnya 50 buah, terbagi dalam empat bagian besar.

Bacaan: Fifty Writing Tools: Quick List dari Roy Peter Clark. Bila Anda sedang belajar menulis dalam bahasa Inggris, tidak rugi untuk membeli buku Writing Tools karya Clark.

Pekerjaan Rumah: Buatlah gambaran pendek, maksimal 300 kata, dari seseorang atau sebuah keadaan yang lucu. Pekerjaan ini akan dibaca dalam ses-sesi berikut buat belajar bagaimana menciptakan bagian-bagian dari karya panjang guna mengangkat emosi pembaca. Emosi bisa berupa kontras (humor), kesedihan, kemarahan, kemalasan dst. Hasilnya perlu difotokopi sesuai jumlah peserta.

Jumat, 19 Januari 2018 – Sesi Lexy Rambadeta

Jumat, 26 Januari 2018

Liputan Panjang: Bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar Amerika mengambil elemen-elemen genre ini. Nama-namanya membingungkan: Jurnalisme Baru; Jurnalisme Sastrawi; Narrative Reporting. Sesi ini akan menjelaskan singkat soal struktur narasi –apa bedanya dengan piramida terbalik dan feature.

Bacaan: “Ibarat Kawan Lama Datang Bercerita” dan “Feature: Ibarat Menggoreng Telur Mata Sapi” oleh Andreas Harsono. Mohon sediakan banyak waktu buat membaca antologi Jurnalisme Sastrawi. Ada sembilan naskah dalam antologi tersebut.

Jumat, 2 Februari 2018

Teknik wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di depan kelas.

Bacaan: ”Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org). Pekerjaan rumah buat sesi ini adalah merekam wawancara 5 menit dengan seseorang yang menarik. Pakai audio. Gali informasi sedalam mungkin soal kepribadian dia.

Jumat, 9 Februari 2018

Social Media. Bagaimana internet mengubah cara orang mendapatkan informasi? Bagaimana menghadapi tsunami informasi? Apakah jurnalisme akan mati dengan munculnya “citizen reporter”? Apa peranan jurnalisme masa mendatang? Apa beda Facebook dan Twitter? Bagaimana melihat blog, search engine, dan You Tube?

Bacaan: “What We Need from the ‘Next Journalism’” karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Bila tertarik baca lebih jauh bacalah Googled karya Ken Auletta serta The Facebook Effect karya David Kirkpatrick.

Jumat, 23 Februari 2018

Panama Papers memberi banyak data soal ratusan ribu perusahaan cangkang yang didirkan di Panama. Pelajari database tersebut dan gunakan mesin pencari mereka buat cari orang-orang Indonesia. Pada 2002, International Consortium of Investigative Journalists mulai meliput air dan manfaatkan perusahaan-perusahaan cangkang buat mengetahui privatisasi air di Jakarta.

Bacaan: “Dari Thames ke Ciliwung” serta “Menjadi Saksi soal Privatisasi Air Jakarta” karya Andreas Harsono; berita “Ketika Mahkamah Agung Batalkan Privatisasi Air di Jakarta.”

Jumat, 2 Maret 2018 – Sesi Step Vaessen dari Al Jazeera

Jumat, 9 Maret 2018 – Sesi Fahri Salam dari Tirto

Jumat, 16 Maret 2018

Populisme adalah gejala global. Kata sifatnya bisa diubah-ubah dari “white supremacist” sampai “Buddhist supremacist” sampai “Sharia supremacist.” Bagaimana meliput meningkatnya intoleransi dan kekerasan atas nama agama di Indonesia?

Bacaan: Saya memberikan beberapa karya saya soal agama dalam berbagai format: “Ahmadiyah, Rechtstaat dan Hak Asasi Manusia,” “Indonesia: Minoritas Agama Sasaran Kekerasan,” “Indonesia: Hentikan Pembongkaran Gereja,” dan The Toxic Impact of Indonesia’s Abusive Blasphemy Law. Jon Emont bikin liputan soal Gafatar “Why Are There No New Major Religions?” 

Yayasan Pantau

Jl. Raya Kebayoran Lama No 18 CD Jakarta Selatan 12220

Phone/Fax: +62 21 7221031 / 7221055

www.pantau.or.id

kembali keatas

by:Imam