Yayasan Pantau adalah sebuah lembaga yang bertujuan mendorong perbaikan mutu jurnalisme di Indonesia melalui program pelatihan wartawan, konsultan media, riset, penerbitan, serta diskusi terbatas.

Pengurus Yayasan Pantau

Awalnya Pantau adalah sebuah majalah bulanan yang diterbitkan Institut Studi Arus Informasi (ISAI) pada 1999. Majalah ini menurunkan laporan-laporan panjang dan mendalam, dari soal media hingga terorisme. Kala itu Pantau jadi fenomena baru dalam jurnalisme Indonesia karena untuk kali pertama media Indonesia diliput media lain dengan standar wajar –tanpa standar ganda karena khawatir saling mengganggu sesama wartawan. Pantau juga memperkenalkan cara penyajian informasi dengan bercerita (story telling) macam The New Yorker atau The Atlantic Monthly. Riset dalam, banyak referensi, dan enak dibaca. Namun karena kesulitan cash flow, manajemen ISAI memutuskan menutup majalah Pantau pada Februari 2003.

Penutupan itu mengecewakan cukup banyak kontributor Pantau. Pada Agustus 2003, mereka berinsiatif mendirikan Yayasan Pantau. Andreas Harsono menjadi ketua board, Budi Setiyono menjadi sekretaris board dengan anggota board: Artine Utomo, Daniel Dhakidae, Hamid Basyaib dan RTS Masli. Majalahnya terbit lagi. Isunya diperluas: politik-cum-kebudayaan. Karena tak adanya investor dan tenaga bisnis yang mumpuni, majalah ini kembali berhenti terbit.

Sebagai gantinya, pada September 2005, Yayasan Pantau menjalankan program Sindikasi Berita Features, semacam kantor berita features. Sebuah kantor di Aceh menangani produksi berita. Isi berita terfokus pada pemantauan proses rekonstruksi Aceh pascatsunami dan konflik. Sindikasi berakhir pada 2008.

Bagi kami di Yayasan Pantau, banyak cara untuk menunjukkan sikap perduli terhadap jurnalisme di Indonesia, tidak hanya sebatas menerbitkan majalah tapi juga melatih wartawan di Indonesia dan menjalin kerjasama sinergi, baik dalam skala lokal, nasional, dan internasional.

Selain kursus Yayasan Pantau juga menerbitkan buku-buku dan menggelar diskusi-diskusi terbatas: Pada Desember 2003, misalnya, bekerjasama dengan ISAI, Pantau, dan Kedutaan Amerika, Pantau mengundang Bill Kovach, salah satu wartawan terkemuka dan ketua Committee of Concerned Journalists, dan Kurator Nieman Foundation, Harvard University. Kovach menggelar diskusi di berbagai kota di Indonesia dan meluncurkan buku The Elements of Journalism, yang diterjemahkan dan dipublikasikan oleh Yayasan Pantau. Tahun 2014, Pantau juga menerjemahkan buku ketiga Kovach Blur dan diterbitkan oleh Dewan Pers.

Desember 2004, Pantau mengundang Michael Cowan, dosen Columbia Graduate School of Journalism, New York, sekaligus produser siaran "Today" NBC.

Kerjasama Internasional lainnya yang dilakukan oleh Pantau adalah dengan penulis Covering Globalization, Anya Schiffrin dari Initiative of Policy Dialogue, sebuah organisasi non profit yang didirikan oleh penerima Nobel Joseph E. Stiglitz. Nama lain adalah Mila Rosenthal dari Columbia University dan Kevin Cassidy dan Carmen dari ILO, Noriel dan Agatha Schmaedick dari Worker′s Right′s Consortium.

Sejak 2001, Pantau membuat Kursus Jurnalisme Sastrawi pada tiap semester. Dengan dua instruktur utama Andreas Harsono dan Janet Steele dari George Washington University. Selain itu, Pantau juga menggelar kursus rutin lainnya yaitu Jurnalisme Narasi yang juga digelar tiap semester dengan instruktur: Andreas Harsono dan Budi Setiyono.

Tahun 2014-2015, Pantau menggelar Kelas Menulis Santri di puluhan pesantren di pulau-pulau besar Indonesia: Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Kelas ini membekali santri dengan ketrampilan menulis supaya ide-ide toleran mereka menjadi rujukan Muslim di Indonesia.

Sejak April 2005, bekerjasama dengan Bisnis Indonesia, Pantau melakukan workshop untuk 60 wartawan, selama empat bulan. Pada Mei 2005, bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia menggelar beberapa pelatihan wartawan di Papua. Pantau juga bekerjasama dengan Ford Foundation menggelar pelatihan dan liputan untuk Indonesia Timur pada 2012. Pantau juga terlibat dalam sejumlah penelitian dan pelatihan di Kupang, Flores, Aceh, Lampung dan Kalimantan.

Pada 2009, Pantau melakukan survey Persepsi Wartawan Indonesia terhadap Islam di 16 provinsi di Indonesia. Ia bekerjasama dengan Kamal Adham Center di Kairo dan disponsori the Rockefeller Foundation. Survey ini digelar lagi pada 2012 dengan dukungan sponsor dari Ford Foundation.

Pantau mengelola sebuah website www.pantau.or.id

Visi

Organisasi jurnalistik yang kepercayaannya bisa diukur oleh masyarakat luas sehingga bisa hidup bebas dan mengatur diri sendiri.

Misi

Meningkatkan mutu jurnalisme berbahasa Indonesia dengan riset media, pelatihan menulis, dan produksi liputan yang bermutu. Menegakkan prinsip hak asasi manusia, baik hak sipil dan politik maupun hak ekonomi, budaya dan sosial, dalam masyarakat-masyarakat di Indonesia.

Pengurus

Pembina
RTS Masli

Penasehat
Artine Utomo

Pengurus
Andreas Harsono (Ketua)
Budi Setiyono (Sekretaris)

Pengurus Yayasan Pantau
Dari kiri ke kanan: RTS Masli, Andreas Harsono, Artine Utomo, Imam Shofwan dan Budi Setiyono.