Jurnalisme Sastrawi

Andreas Harsono dan Budi Setiyono (ed)

Wed, 10 September 2014

Antologi Liputan Mendalam dan Memikat

Ini karya-karya lama, pernah dimuat majalah Pantau, dan dianggap bisa menerangkan jurnalisme sastrawi (literary journalism). Ia menggabungkan disiplin paling berat dalam jurnalisme serta kehalusan dan kenikmatan bercerita dalam karya fiksi. Wawancara biasa dilakukan dengan puluhan, bahkan sering ratusan, narasumber. Risetnya mendalam. Waktu bekerjanya lama. Ceritanya juga kebanyakan tentang orang biasa.

Majalah Pantau pernah mencoba belajar memakai genre ini untuk mengembangkan jurnalisme berbahasa Melayu. Dari pembantaian orang Aceh hingga hiruk-pikuk musik, dari soal media hingga kemiskinan, jadi bahan liputan Pantau.

Delapan karya dalam buku ini termasuk "Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft" oleh Chik Rini (Banda Aceh), "Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan" oleh Alfian Hamzah (Makassar), "Taufik bin Abdul Halim" oleh Agus Sopian (Bandung), "Ngak Ngik Ngok" oleh Budi Setiyono (Semarang), "Hikayat Kebo" oleh Linda Christanty (Bangka), "Koran, Bisnis dan Perang" oleh Eriyanto (Jombang), "Konflik Nan Tak Kunjung Padam" oleh Coen Husain Pontoh (Bolaang Mongondow) dan "Cermin Jakarta, Cermin New York" oleh Andreas Harsono.

Selain menaruh tulisannya, Andreas Harsono juga jadi editornya bersama Budi Setiyono. Harsono menulis kata pengantar yang agak teoritis soal penulisan, soal struktur karangan, pemilihan karakter, konflik, emosi, time frame dan sebagainya. Judul asyik banget: "Ibarat Kawan Lama Datang Bercerita."

Mau tahu siapa yang merekomendasikan?

Maria Hartiningsih, wartawan harian Kompas, yang menerima Penghargaan Yap Thiam Hien 2003: "Prosa terbaik dan paling orisinal yang pernah ditulis jurnalis Indonesia saat ini."

Endy Bayuni, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, yang menerima Nieman Fellowship dari Universitas Harvard 2003-2004: "The combination of the best in journalism and the best in literacy can produce potent and effective non-fiction writings. This Pantau collection is proof of that."

Janet Steele, dosen Universitas George Washington, yang mengarang buku Wars Within: A Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto′s Indonesia: "These pieces, not only represent something new and appealing in Indonesian news writing, but they also represent the highest calling of journalists: to serve the citizens of Indonesia by reporting on some of the most important social issues of our time."

Buku ini dicetak PT Temprint. Tebalnya 380 halaman. Harga eceran Rp 45,000 kalau Anda beli langsung kepada Yayasan Pantau (hubungi Khoiruddien udin_pantau@yahoo.com atau Yayasan Pantau 021-7221031).

kembali keatas

by:Andreas Harsono and Budi Setiyono